Sejarah statistik di Indonesia dimulai pada era kolonial ketika Belanda memperkenalkan metode pencatatan data melalui sensus penduduk pertama pada tahun 1930. Setelah kemerdekaan, Indonesia terus mengembangkan sistem statistiknya dengan mendirikan Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 1960. Seiring waktu, BPS menjadi lembaga kunci dalam penyediaan data yang akurat untuk mendukung pembangunan nasional.
Menuju visi Indonesia Emas 2045, statistik berkualitas memiliki peran sentral. Data yang valid dan andal menjadi pondasi dalam perumusan kebijakan yang efektif. Indonesia membutuhkan statistik yang mencerminkan realitas sosial, ekonomi, dan lingkungan secara tepat. Dengan tantangan global yang semakin kompleks, seperti perubahan iklim, revolusi digital, dan ketimpangan sosial, statistik yang berkualitas memungkinkan pemerintah dan masyarakat membuat keputusan berbasis data untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Investasi dalam infrastruktur data, teknologi, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang statistik menjadi prioritas. Hanya dengan statistik berkualitas, kita dapat mewujudkan Indonesia Emas yang adil, makmur, dan berdaya saing di kancah global.